Dalamkasus kebakaran hutan dan akibat yang ditimbulkannya, pemerintah dapat digugat atas dasar Perbuatan Melawan Hukum atas pelanggaran Pasal 2 huruf a dan Pasal 65 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menjamin hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Maka dari itu, negara dapat digugat secara perdata atas
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, contoh pertanyaan yang dapat diajukan untuk menganalisis ancaman usaha adalah adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan usaha?. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Bagi karyawan laporan keuangan perusahaan digunakan untuk menilai
Jawaban1. Apakah sudah diketahui penyebab kebakaran?Penjelasan2. Jika sudah, berasal dari apakah sumber api?3. Berapa kisaran kerugian material yang diakibatkan oleh kebakaran ini?4. Api berhasil dipadamkan oleh apa? Bantuan warga atau petugas pemadam kebakaran. 5. BErapa waktu yang dibutuhkan untuk pemadam kebakaran tiba di lokasi6. berapa waktu yang dibutuhkan petugas / warga untuk menjinakkan api?7. apakah ada korban jiwa dalam peristiwa ini?8. JIka ada berapa?9. Apakah ada korban luka?10. Saat kebakaran terjadi rumah saat dalam kondisi kosong atau ada orang di dalam rumah?11. JIka ada, bagaimana kondisinya saat ini?12. Bagian rumah mana yang paling parah terkena kerusakan?13. apakah api sempat merembet ke bangunan di sekitarnya?14. kesulitan apa yang membuat proses pemadaman api berjalan lambat?15. Akan dievakuasi kemanahkah para penghuni rumah setelah ini?Sebagaicontoh lain, dapat kita temukan dalam Putusan Pengadilan Negeri Sekayu Nomor Nomor: 720/Pid/B/2009/PN.SKY. Penuntut umum telah mengajukan saksi-saksi di persidangan yang di bawah sumpah, salah satunya adalah saudara kandung korban. Dalam putusan itu diketahui bahwa Saksi Kasdu bin Cikmat merupakan kakak kandung korban.
Selain itu, sangat penting bagi setiap orang untuk mengetahui apa saja pertolongan pertama yang perlu dilakukan saat mengalami atau menyaksikan peristiwa kebakaran. Penanggulangan kebakaran yang tepat dapat membantu menghindari adanya korban jiwa. Pada penanggulangan kebakaran, pertolongan pertama yang segera dilakukan dalam lima menit awal dapat membantu mencegah cedera atau luka bakar agar tidak bertambah parah. Dilansir dari laman St John Ambulance, jika Anda mendapati api pada tubuhnya, penanganan kebakaran yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. Berhenti bergerak stop karena terlalu banyak bergerak dapat membuat api bertambah besar, Jatuhkan diri ke tanah drop dan tutupi tubuh dengan kain yang berat, seperti jaket atau selimut. Gulingkan tubuh ke tanah roll hingga api padam. Apabila korban tetap pada posisi berdiri, tentu akan lebih besar risiko api terhirup ke dalam saluran pernapasan. Api yang terhirup dapat membakar tenggorokan sehingga kemudian mengganggu proses bernapas. Untuk membantu memadamkan api pada tubuh korban dapat digunakan alat bantu pemadam kebakaran. Sejumlah alat bantu yang digunakan dalam penanggulangan kebakaran yaitu sebagai berikut. 1. Air Air dapat digunakan untuk memadamkan api pada makhluk hidup dan benda padat, seperti kayu, kain, kertas, batu bara, dan beberapa jenis plastik. Anda tidak disarankan untuk menggunakan air saat memadamkan api pada minyak atau lemak. 2. Bubuk kering pemadam kebakaran Bubuk ini bisa digunakan sebagai pemadam api pada benda padat dari kayu, kain, kertas, plastik, dan batu bara, serta benda cair. Contoh beda cair misalnya minyak, lemak. cat, bensin, dan oli. 3. Busa semprot spray foam Spray foam hanya ideal untuk memadamkan api pada beberapa jenis cairan. 4. Tabung karbon dioksida Karbon dioksida dapat digunakan untuk memadamkan api pada cairan, seperti lemak, cat minyak, oli, dan bensin. 5. Selimut pemadam kebakaran Selimut khusus ini bisa digunakan untuk pemadaman api pada semua jenis permukaan, baik padat maupun cair. Pengobatan luka bakar akibat kebakaran Pengobatan luka bakar perlu dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan luka bakar yang dialami. Namun, dalam penanggulangan kebakaran, pertolongan pertama dapat dilakukan dengan langkah berikut ini. Pastikan Anda dan korban sudah berada di posisi yang aman. Lepas seluruh pakaian dan perhiasan dari tubuh korban. Namun, jangan melepas paksa kain yang menempel pada luka. Siram luka dengan air mengalir selama 20 menit atau hingga rasa sakit mereda. Ini berlaku untuk semua jenis luka bakar. Jika tidak terdapat sumber air, basahkan 2 kain untuk mengompres luka. Apabila kain yang dimiliki tidak cukup lebar untuk menutup semua bagian luka, pindahkan kain ke masing-masing bagian luka setiap 2 menit. Setelah mereda, tutup luka bakar dengan plastic bersih untuk menjaga luka tetap bersih agar tidak mengalami infeksi. Usahakan bagian tubuh lain tetap hangat Jangan mengoleskan es batu, mentega, atau krim pada luka. Segera cari pertolongan medis bila luka bakar yang dialami cukup parah, yang ditandai dengan gejala sebagai berikut. Ukuran luka bakar cukup besar dan dalam. Luka bakar terjadi pada wajah, tangan, kaki, sendi, atau alat kelamin. Luka bakar mengalami infeksi yang ditandai dengan pembengkakan luka bakar dengan cepat. Pemeriksaan ke dokter juga perlu segera dilakukan jika korban menghirup asap kebakaran. Perhatikan cara mencegah kebakaran Selain cara penanggulangan kebakaran, penting juga untuk mengetahui cara mencegah kebakaran. Dengan begitu, risiko terjadinya peristiwa ini dapat dihindari. Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut. Berhati-hati saat menggunakan peralatan, seperti kompor, seterika, alat catok rambut, hair dryer, dan lilin. Pastikan alat elektronik aman dari risiko konsleting. Jangan biarkan anak bermain di dapur. Jangan merokok dekat benda yang mudah terbakar. Pasang alarm kebakaran di rumah atau gedung. Sediakan alat pemadam kebakaran di rumah atau gedung. Meski sudah mengetahui pertolongan pertama untuk penanggulangan kebakaran yang tepat, Anda tetap perlu berhati-hati dan lebih waspada guna mencegah hal buruk ini terjadi.
. 468 447 249 458 493 282 92 152